Jumat, 12 September 2014

Balotelli Terancam Zaza

HOME SURABAYA,- Striker bengal Italia, Mario Balotelli, secara mengejutkan menjadi kambing hitam atas kegagalan Italia lolos dari babak penyisihan grup D Piala Dunia 2014 setelah hanya mampu menang melawan Inggris dan kalah melawan Kosta Rika serta Uruguay. Balotelli Terancam ZazaPelatih Italia sebelumnya, Cesare Prandelli, mengandalkan Balotelli untuk menjadi seorang finisher yang produktif di lini depan Azzurri. Dimana tugas itu kemudian gagal diterjemahkan Balotelli di atas lapangan selama membela Italia di Piala Dunia 2014.
Setelah gagal di Piala Dunia, Prandelli mengundurkan diri dan digantikan pelatih Juventus Antonio Conte. Gebrakan baru dilakukan Conte dengan tidak memanggil Balotelli dalam laga persahabatan melawan Belanda dan kualifikasi Euro 2016 melawan Norwegia. Conte lebih memilih memberi kesempatan pada pemain muda.
Simone Zaza yang bermain bersama Ciro Immobile di lini depan Italia kala melawan Italia, bermain apik dan menjadi motor serangan Italia. Setelah penampilan mengesankan dalam dua pertandingan bersama timnas, striker Sassuolo itu disebut mempunyai potensi untuk menendang Balotelli dari starting eleven.
Memang terlalu dini untuk menyebut Zaza mampu mendepak Balotelli setelah mampu menunjukkan hasrat haus gol didepan gawang lawan. Namun mungkin juga hal itu tidak berlebihan jika menilik pertandingan melawan Norwegia. Zaza mencetak gol pembuka sebelum digandakan Leonardo Bonucci dan membuat Italia menang 2-0. “Ini minggu luar biasa bagi saya. Tak ubahnya seperti mimpi,” kata Zaza usai pertandingan melawan Norwegia.
Munculnya Zaza tentunya menjadi angin segar buat Azzurri di kancah internasional. Pemain setinggi 187 cm itu disebut memiliki kontrol bola yang baik. Ia juga dinilai memiliki kecepatan dan mobilitas yang lebih unggul dari seorang Balotelli yang mempunyai tinggi 189 cm. Tapi sejatinya, Italia memang tak seharusnya khawatir karena regenerasi pemain di skuat Azzurri berjalan dengan baik.
Zaza sendiri sudah tampil memesona di timnas Italia kelompok umur junior. Bersama U-16, U-17 dan U-19, Zaza juga tampil mengesankan ketika ditandemkan dengan Domenico Berardi. Performa Zaza di musim lalu juga masuk kategori bagus. Tapi sebelumnya ada perjalanan berat yang harus dijalaninya.
Masuk sebagai pemain junior dan sempat membela klub Serie A seperti Atalanta dan Sampdoria, Zaza hanya bisa lima kali tampil antara 2008 dan 2011. Perjalanan karirnya lebih banyak diwarnai kesepakatan peminjaman pemain. Tapi di sinilah dia bisa menunjukkan kemampuannya.
Saat bermain buat Viareggio, Zaza melesakkan 11 gol dari 18 laga. Ascoli pun menariknya bergabung di musim 2012/13, di mana dia mampu melesakkan 18 gol buat tim Serie B tersebut.
Juventus, bersama Sassuolo, kemudian menggaetnya dari Sampdoria. Baru pada 20 Juni 2014 Sassuolo mendapatkan hak kepemilikannya secara permanen dari Juventus.
Dan bersama timnya itu, musim ini akan menjadi musim yang menarik buat Zaza. Pastinya ada hasrat darinya untuk terus berkembang dan hal ini menjadi wajib karena Zaza sendiri menegaskan keinginan bisa terus membela Azzurri. Berkaca dari pernyataan Conte sebelumnya, bahwa hanya pemain yang pantas bisa masuk ke skuatnya, performa yang stabil di level atas menjadi hal yang harus bisa dipenuhi Zaza.
Bekerja keras bersama Immobile di lini depan untuk menekan pertahanan lawan, termasuk saat mengacak-acak pertahanan Belanda, Zaza mungkin tidak seajaib Balotelli. Namun Zaza mempunyai masa depan yang cerah dan dia siap membuat perbedaan untuk Italia diatas lapangan. Jika Balotelli tak bisa menunjukkan potensinya, Italia kini mempunyai striker lain yang bisa memenuhi ekspektasi tersebut. Simone Zaza hanyalah satu diantaranya.

RUBI ALFA,-HOME SURABAYA,-

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan kalian berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam .
Untuk yang tidak mempunyai akun apapun,anda bisa gunakan Anonim (✿◠‿◠)...
Untuk membalas komentar/reply akan keluar Pop Up, jangan hapus kode yang ada di kotak komentar
\\▼▼▼| |▼▼▼| |▼▼▼| |▼▼▼| |▼▼▼| |▼▼▼| |▼▼▼//